makkatul mukarromah 2016

makkatul mukarromah 2016

14/01/11

DAFTAR KHOTIB MRB TH 2011



DAFTAR KHOTIB MRB TH 2011

JANUARI
07-01-11…….Ust. sholehudin    **
14-01-11…….Ust. Ahmad Ghufron **
21-01-11…….Ust. Sholeh Iskandar
28-01-11……. Ust.Novendri Said **

FEBRUARI
04-02-11…….Ust. KH.Drs.Hazairin, SQ**
11-02-11……. Ust. Rikza Abdullah **
18-02-11……. Ust.  Mas’ud
25-02-11…….Ust.Elfa Mukhlis ,MA **

MARET
04-03-11……. Ust. Nurul Ghulam
11-03-11……. Ust. Annas Fachruddin
18-03-11……. Ust. Khairuddin
25-03-11……. Ust. KH. Kirman Wibowo

APRIL
01-04-11……. Ust. Syarifuddin, SAg
08-04-11……. Ust. KH.Ikhwanuddin
15-04-11……. Ust. Ahmad Darka
22-04-11……. Ust. A.Zayadi, SAg
29-04-11……. Ust. Anis Agus, SAg

MEI
06-05-11……. Ust. Hasyim Maghdali
13-05-11……. Ust. Ahmad Nurrochim
20-05-11……. Ust. M. Afif, SAg
27-05-11……. Ust. Mujib Khudhori

JUNI
03-06-11……. Ust. Ahmad
10-06-11……. Ust. Elfa Mukhlis, MA**
17-06-11……. Ust. Zikrullah
24-06-11……. Ust. KH.M.Nur Kholik

JULI
01-07-11……. Ust. Sholeh Iskandar
08-07-11……. Ust. Deddy Wahyudi
15-07-11……. Ust. Mujib Khudhori
22-07-11……. Ust. Hasyim Maghdali, MPd
29-07-11……. Ust. Syafruddin, SAg

AGUSTUS
05-08-11……. Ust. Rikza Abdullah
12-08-11……. Ust. Anis Agus
19-08-11……. Ust. Ahmad Ghufron**
26-08-11……. Ust. Astohari Amani

SEPTEMBER
02-09-11……. Ust. Taompuli, SAg
09-09-11……. Ust. Nofendri Said, SAg**
16-09-11……. Ust. Ahmad Darka
23-09-11……. Ust. Ahmad Zayadi, Sag
30-09-11……. Ust. Sholehuddin **

OKTOBER
07-10-11……. Ust. Zikrullah
14-10-11……. Ust. Hasbiyallah, LC
21-10-11……. Ust. Ali Ridho
28-10-11……. Ust. M. Afif, SAg

NOVEMBER
04-11-11……. Ust. KH. Nawawi Ali
11-11-11……. Ust. KH. Ikhwanuddin
18-11-11……. Ust. Badri Albantani
25-11-11……. Ust. Deddy Wahyudi

DESEMBER
02-12-11……. Ust. Maskuri Kurtubi
09-12-11……. Ust. Astohari Amani
16-12-11……. Ust. KH.Drs.Hazairin, SQ
23-12-11……. Ust. Ahmad Nurrohim
30-12-11……. Ust. Nurul Ghulam


07/01/11

Ayam Atau Telur Duluan? Terjawab Sudah


"Mana yang lebih dulu, ayam atau telur?" sudah jadi pertanyaan paling filosofis maupun ilmiah selama berabad-abad.Tapi kini, jawabannya sudah tersedia.
Para ilmuwan pekan ini mengklaim telah memecahkan teka-teki tersebut. Jawabannya, kata mereka, adalah ayam.
Seperti dilaporkan Mailonline, para peneliti menemukan bahwa pembentukan kulit telur bergantung pada satu protein yang hanya ditemukan di indung telur ayam. Artinya, telur hanya bisa ada jika berada di dalam ayam.
Protein yang disebut ovocledidin-17, atau OC-17 - bertindak sebagai katalis untuk mempercepat pengembangan kulit telur itu.
Cangkang keras ini penting sebagai tempat bagi kuning dan putih telur. Para ilmuwan dari universitas di Sheffield dan Warwick menggunakan super komputer untuk men-'zoom in' pembentukan telur tersebut.
Komputer yang disebut HECToR itu mengungkapkan bahwa OC-17 sangat penting dalam memulai kristalisasi atau tahap awal penciptaan kulit telur.
Protein tersebut mengubah kalsium karbonat menjadi kristal kalsit yang membentuk kulit telur.
Kalsit kristal ada di berbagai tulang dan tempurung tetapi mereka terbentuk lebih cepat di dalam ayam. Unggas itu mampu menghasilkan 6 gram kulit telur setiap 24 jam.
Dr Colin Freeman, dari Departemen Teknik Material Universitas Sheffield, mengatakan : "Selama ini orang mengira bahwa yang terlebih dulu ada adalah telur, tapi kini kita memiliki bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa sebenarnya ayamlah yang lebih dulu ada."
"Protein itu sudah diidentifikasi lama dan diketahui terkait dengan pembentukan telur. Ternyata, dengan memeriksanya secara jeli kita dapat melihat cara protein itu mengendalikan proses pembentukan kulit telur."
"Menarik untuk diketahui bahwa berbagai jenis spesies burung tampaknya memiliki variasi protein dengan cara kerja yang sama," kata Freeman.
Profesor John Harding, dari jurusan yang sama di Sheffield, mengatakan bahwa penemuan itu bisa berguna untuk hal lain.
"Memahami cara ayam membuat kulit telur dapat memberi petunjuk menuju rancangan baru maupun bahan baru," katanya.
'Alam telah menemukan solusi inovatif untuk semua jenis masalah dalam ilmu tentang materi dan teknologi - kita dapat belajar banyak dari alam."
Penemuan itu dipublikasikan dalam makalah "Structural Control Of Crystal Nuclei By An Eggshell Protein". (Ant/OL-9)

06/01/11

MENGKUDU DAN MANFAATNYA


CARA MEMBUAT JUS MENGKUDU

Bahan pokok
1.      2 atau 3 buah mengkudu, ukuran sedang
2.      1,5 gelas  atau 2 gelas air Putih ( Aqua )
3.      Gula jawa secukupnya
4.      Cabe Rawit 1 buah
5.      Garam bagi yg tidak berdarah tinggi, secukupnya
6.      Daun salam 1 atau 3 lembar

Caranya,
1.      Buah pace yg mengkal, potong-potong  kecil,
2.      Kemudian campurkan air dan pace di blender 3 sampai 5 menit, semakin lama semakin menyatu, zat yg terdapat dalam pace akan  menyatu dg cairan tersebut .
3.      Lalu jus mengkudu disaring dg memakai kain tipis atau semacamnya .
             Getahnya atau busa, sebagian bisa dibuang dan ditangan agak gatal .
4.  Jus kembali dan dicampur Cabe Rawit, Gula Jawa, Garam dan daun salam .
Saring dg saringan Teh dan siap diminum , 10 menit – 15 menit kemudian akan terasa manfaatnya . Ambilah Pace yg ada disekitar kita, karena mempunyai karakter yg sedikit berbeda . by khaerul roziqien – METHODE AL-AMBIYA -

RUMAH TAHAN GEMPA


ITS  RANCANG RUMAH  PRACETAK

Kamis, 11 February 2010, 21:28 WIB
SURABAYA--Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya telah merancang rumah pracetak tahan gempa berkekuatan 6 SR hingga 7,5 SR dengan perkiraan biaya Rp50 juta hingga Rp60 juta. "Itu harga rumah di wilayah gempa yang bertipe 36 dengan satu lantai, sedangkan harga untuk dua lantai Rp90 juta," kata Kepala Laboratorium "Concrete and Building Material" Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) ITS, Ir Tavio MS PhD, di Surabaya, Kamis. Ia mengatakan rumah itu bisa dibuat dalam waktu 3-4 hari oleh 4-5 orang, karena ITS merancang dengan memperhatikan kuat, cepat dibangun, dan berbiaya murah. "Untuk gempa berkekuatan 8 SR, rumah itu bisa runtuh, tapi nyawa penghuninya selamat karena tidak tertimpa atap rumah. Kalau mau tahan gempa 8 SR, maka harganya agak mahal," katanya. Menurut dia, rumah pracetak tahan gempa itu akan diproduksi massal, sehingga harga dan waktu pembangunan bisa lebih murah dan cepat.
Pembangunan rumah beton pracetak itu diawali dengan memasang pondasi telapak, sedangkan pondasi dipasang di atas tanah yang kering, karena tanah lunak hanya akan meningkatkan risiko goncangan gempa. "Pemasangan kolom pracetak di atas pondasi, sedangkan sambungan antarkolom akan membedakan rumah tahan gempa dan rumah biasa," katanya. Untuk memperkuat rumah, sambungan menggunakan baja yang dicampur dengan "fly ash" (abu terbang) yang biasanya diperoleh dari limbah batubara. Selain itu, beton yang dipakai juga beragregat ringan dengan berat beton kurang dari 1.800 kg per meter kubik. "Tahap berikutnya adalah pembangunan atap. Untuk wilayah rawan gempa, atap rumah harus terbuat dari bahan yang ringan. ITS sudah merancang atap rumah berbahan zincalume yang merupakan campuran antara besi dan aluminium," katanya. Dalam simulasi, katanya, sudah diuji dengan atap berbahan zincalume, ternyata sekuat besi tapi ringan karena terbuat dari aluminium. "Yang lebih penting lagi, rumah itu tidak panas," katanya.
Redaksi - Reporter
Red:  Ntaufik rachman  . Sumber Berita: antara – by khaerul roziqien -

by khaerul roziqien

JIL DAN NU
JAKARTA--Hingga saat ini, NU tetap menolak pandangan maupun ajaran Jaringan Islam Liberal (JIL). Juru Bicara Forum Kiai Muda (FKM) Jawa Timur KH Abdullah Syamsul Arifin mengatakan dengan tegas bahwa NU secara institusi tidak sepakat dengan ajaran JIL yang diajarkan oleh Penggerak JIL Ulil Abshar Abdalla. “Terdapat tiga poin ajaran Ulil yang tidak sesuai dengan konteks ideologi NU. Ketiga ajaran tersebut antara lain, 1. Pernyataan bahwa semua agama itu benar, 2. Desakralisasi Al Qur'an, 3. Deuniversalisasi Al Qur'an. Kami sangat bertolak belakang dengan ajaran JIL karena tidak sesuai dengan ajaran Islam,” katanya saat dihubungi Republika, Ahad, (18/10).
Sebenarnya, ujar Abdullah, anggota NU maupun Forum Kiai Muda (FKM) Jawa Timur sangat resah dengan adanya suara yang menghubung-hubungkan NU dengan JIL. Oleh karena itu kemarin NU meminta Ulil untuk mengklarifikasi tiga poin ajaran JIL yang tidak sesuai dengan ajaran NU tersebut. “Yang jelas, NU tidak memiliki kaitan apapun dengan JIL. Ajaran yang dianut pun jauh berbeda. Sikap tegas NU terhadap JIL sudah terlihat nyata saat diadakannya Muktamar NU 2004 di Boyolali dan Munas NU 2006. Kami menganggap ajaran JIL telah menyimpang dari Ahlul Sunnah Wal Jamaah,” ujarnya.
Menurut ideologi NU, kata Abdullah yang juga menjabat sebagai Ketua DPC NU Jember, agama yang benar di muka bumi hanyalah Islam. Selain itu, agama Islam juga merupakan agama yang menjamin keselamatan dunia dan akhirat bagi para pemeluknya. Hal ini jauh berbeda dengan ajaran JIL yang menganggap semua agama itu benar dan menyelamatkan. “Namun meskipun NU memiliki ideologi Islam merupakan satu-satunya agama yang benar, bukan berarti kami tidak memiliki toleransi terhadap agama lain. Kami menghormati para pemeluk agama lain sesuai dengan kepercayaan mereka,” katanya.
Ajaran yang disampaikan oleh Ulil, terang Abdullah, merupakan wacana kosong belaka. Sebab saat ditanyai mengenai tiga poin ajarannya tersebut, Ulil tidak bisa menjelaskan dalil-dalil yang dipakainya dengan baik dan lengkap. “Dia hanya mengutip dalil itu sepotong-sepotong untuk mendukung pemikirannya saja. Ada dalil yang dikutip tidak lengkap,” terangnya.
Terkait dengan adanya kabar yang mengatakan bahwa terdapat anggota NU yang juga anggota JIL, Abdullah mengatakan, secara ideologi jika ada anggota NU yang masuk JIL berarti dia sudah keluar dari NU. Sebab ketika anggota NU masuk JIL berarti dia sudah tidak seideologi dengan NU lagi. “Namun hingga saat ini belum ada aturan administrasi NU yang menyatakan bahwa anggota NU yang masuk JIL harus dikeluarkan dari NU,” katanya.
Lebih lanjut, Abdullah mengatakan, NU juga tidak sepakat dengan adanya liberalisasi Islam. Sebab pemikiran untuk meliberalkan Islam itu tidak sesuai dengan ideologi NU. “Dan yang lebih penting, jika orang sudah berpikir meliberalkan Islam, secara Hukum Fiqih dia sudah keluar dari Islam,” ujarnya. dya/kpo – by khaerul roziqien -